Terbesar, Banjir setinggi 2 sampai 3 Setengah Meter, kembali Rendam Rumah Warga Karanganyar Demak
Kudus – Liputankudus.com – Bencana banjir terbesar yang melanda kecamatan Karanganyar untuk kedua kalinya di sepanjang sejarah tahun 2024,17 Desa Teredam Banjir, Selasa (19/3/2024).
Banjir terbesar dengan debit arus air yang sangat tinggi di sepanjang sejarah akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan yang merendam ribuan rumah di kecamatan Karanganyar, kabupaten Demak, Jawa Tengah.
“Tanggul yang Jebol di Dukuh Norowito Desa Ketanjung terjadi Sekitar pukul O2.00 WIB dini hari, Minggu 17 maret 2024, dengan lebar 35 meter, mengakibatkan 11 pemukiman dan 6 persawahan di Karanganyar Demak terendam oleh banjir”, kata Herli.
Siti Khalifah, Salah satu warga desa Karanganyar RT 4 RW 4 yang menjadi salah satu korban banjir mengatakan bahwa, “Ada 10 KK yang masih bertahan di lantai 2 MTS Mazda Karanganyar, dan kami akan mengantarkan logistik ke tempat keluarga yang masih bertahan di gedung MTS itu dengan menunggu bantuan tim SAR dari BPBD”, ucapnya saat di mintai keterangan liputankudus.com di tempat team evakuasi warga, jembatan tanggulangin.
Masih di tempat yang sama, Kades Karanganyar Agus Sudiarto menegaskan, bahwa dirinya sudah mengintruksikan kepada seluruh warganya untuk mau mengungsi ketitik yang lebih aman sebelum kedalaman air semakin tinggi merendam rumah warga.
Sudiarto juga membenarkan adanya puluhan kartu keluarga (KK ) yang masih bertahan di gedung dan rumah masing-masing.
Dirinya sudah menghimbau agar warga masyarakatnya mau dievakuasi ke tempat posko pengungsian yang lebih aman, hingga pada akhirnya banyak warga masyarakatnya yang sebelumnya masih bertahan di rumah masing-masing mau untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Dirinya berharap agar perbaikan tanggul segera di perbaiki dan di perkokoh
“Sudah tiga hari ini banjir di Karanganyar Demak, Kudus dan sekitarnya belum juga surut, kami hanya berharap dari Dinas terkait kementerian PUPR dan BBWS segera memperbaiki tanggul yang Jebol menjadi tanggul yang kokoh supaya air cepat surut”, harap sudiarto.
(SR)