BudayaJawa Tengahkudus

Budaya Buka Luwur 27 Suro/Muharam Mbah Ahmad dan Mbah Rifa’i Tetap Lestari

Kudus//liputankudus.com – Adat budaya buka luwur atau ganti kain mori (kain putih) di makam Mbah Ahmad dan makam Mbah Rifa’i tetap dijalankan masyarakat setempat atau di uri-uri dan dilestarikan turut Desa Klaling dan Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (1/8/2024).

Sinergitas dua Desa terjalin apik mereka bekerja sama untuk menghormati para pepunden atau leluhurnya dengan cara shodaqoh nasi berkah dan pembacaan tahlil siang sampai malam hari nanti bertempat di makam Kirigan ikut wilayah Desa Klaling, sebagai wujud syukur kepada sang pencipta.

Namun kedua Desa antara Desa Klaling dan Jekulo tetap sengkuyung bareng-bareng pada tanggal Jawa 27 Suro atau Muharam tetap diadakan buka luwur/ganti kain mori serta doa bersama seperti tahun-tahun yang lalu.

Dikatakan Eko kepada awak media liputan Kudus di lokasi makam panitia  mengundang beberapa sekolah diantaranya MTS  Nurul Ulum, MA Nurul Ulum dan MA Wahid Hasyim, untuk ikut pembacaan khotmil Qur’an dan pembacaan tahlil pada pagi hari.

Dilanjutkan pembacaan tahlil dan doa bersama pada sore hari adalah para wanita atau rombongan ibu-ibu dan pada malam harinya nanti dilanjutkan pembacaan tahlil dan doa bersama para laki-laki atau bapak-bapak dan tentunya mengundang para tokoh-tokoh agama tokoh-tokoh masyarakat RT RW, BPD, linmas, Babinsa dan Babinkamtibmas, para perangkat desa dan 2 kepala desa.

Kami sebagai ketua panitia mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat kedua Desa yang telah memberikan sumbangan dari dermawan dermawati sehingga acara ini terlaksana dengan lancar dan sukses dan tak lupa mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan bila ada kekhilafan dan kekurangan dari pengurus dan panitia kami mohon maaf yang besar-besarnya,” kata Eko Nur ketua panitia Buka luwur.

Di tempat yang sama pula pengurus makam  Masruri RT 2/RW 9 Jekulo kauman menceritakan sekilas sejarah makam Mbah Ahmad dan Mbah Rifa’i beliau adalah salah satu kedua murid atau abdi dalem yang Kinasih sunan Muria untuk mengawal Den Ayu Roro Mendut yang sekarang makannya di Jekulo karang,” tutur Masruri pengurus makam Kirigan.

(Sr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *