Berita DaerahJawa TengahKeagamaankudus

1,5 Milyar Dana! Desa Kutuk Getarkan Malam Takbir dengan 20 Sound Horeg

Kudus // liputankudus.com – Hari Kemenangan bertajuk perayaan, menentramkan hati dengan pesta islami. Hari raya idul fitri menjadi marwah kemenangan bagi umat Islam, dalam memunajatkan diri kembali Fitri. Lewat Tradisi rutinan yang disebut takbir Mursyal, masyarakat merayakan di Desa Kutuk, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus. Berlangsung di Lapangan Desa Kutuk, pada Malam Selasa (09/04/2024).

Takbir Mursyal Desa Kutuk ini diikuti oleh masyarakat setempat, bahkan juga dari luar kota seperti Blora, Demak, Purwodadi, dan lain-lain. Takbir ini diselenggarakan rutinan, dengan diamankan Polsek Undaan dan Kapolres Kudus. Secara Resmi disaksikan dan dihadiri oleh Kepala Desa Kutuk, Kapolsek Undaan, Komandan Koramil, Ketua NU Kutuk, Romo Kyai Haji, dan Tokoh Masyarakat Desa Kutuk.

Supardiono selaku Kepala Desa Kutuk, dalam sambutannya mengatakan bahwa Perayaan hari kemenangan umat Islam sudah menjadi tradisi. Tradisi malam lebaran yang tidak bisa ditinggalkan, dan akan terus dilestarikan dari tahun ke tahun.

“Ini bukan untuk kali pertamanya di Desa kami, namun kegiatan takbir Mursyal kami selalu disupport baik dari Kapolres maupun PJ Bupati. Terpentingjya masyarakat mematuhi peraturan dengan tertib dan nyaman, sesuai yang telah disepakati dari hasil musyawarah bersama” ucapnya.

Selain itu ia juga menambah, terkait kemeriahan malam takbir Mursyal ini. Mulai dari dana pengeluaran, dan berbagai pernak-pernik yang menghiasi perayaan takbir Mursyal Desa Kutuk.

“Untuk Dana ini real dari masyarakat, tidak ada dana menggunakan dana APBDes sama sekali. 20 Kontingen yang mengikuti, telah menganggarkan dana kisaran 40 Juta per kontingen. Mendatangkan 20 Sound Horeg Jawa Timur, dan membuat 20 Ogoh-ogoh untuk pawai” tambahnya.

Zulfa salah satu masyarakat Desa Setempat, mengaku sangat bangga dalam perayaan malam takbir ini. Bahwa banyak sekali puluhan ribu orang yang datang ke Desa Kutuk, untuk ikut serta merayakan kemenangan dihari Fitri.

“Tentunya senang sekali setiap tahun selalu menyambut pagelaran ini, apalagi bukan hanya saya saja yang dapat merasakan. Masyarakat luar kutuk dari berbagai daerah juga, menjadi rasa kebahagiaan bertambah melihatnya walaupun terlihat berdesakan” tandasnya.

(AST)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *