Jawa TengahkudusPemerintahan

Pemkab Kudus Gelontorkan Dana Milyaran Untuk Permasalahan Stunting

Kudus//liputankudus.com – Penjabat (Pj) Bupati Kudus, Muhamad Hasan Chabibie, melalui video conference membuka acara Rembuk Stunting dengan tema “Akselerasi Intervensi Sensitif dalam Penurunan Stunting di Kabupaten Kudus Tahun 2024”. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kudus, Revlisianto Subekti, turut hadir di Pendopo Kabupaten Kudus pada Selasa (30/7).

Pj. Bupati Hasan menegaskan stunting merupakan masalah kesehatan yang berdampak signifikan, tidak hanya pada fisik anak-anak tetapi juga pada perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas mereka di masa depan. Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), meskipun prevalensi stunting mengalami penurunan dari 2022 ke 2023, masih diperlukan upaya keras untuk mencapai target nasional sebesar 14% pada tahun 2024.

Hasan menyatakan strategi yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Kudus, termasuk pemantauan ibu hamil dan balita melalui Posyandu, pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA), monitoring berat badan dan tinggi badan balita, edukasi dan pencegahan stunting di Posyandu dan Puskesmas, bimbingan perkawinan dan pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin, pendampingan keluarga oleh Tim Pendamping, serta pendaftaran calon pengantin dalam Sistem Elektronik Siap Nikah dan Hamil (ELSIMIL). Hasan juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pemangku kepentingan.

Sekda Kudus Revlisianto Subekti menyoroti pentingnya intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk mengatasi stunting. Intervensi ini mencakup pemberian tambahan asupan gizi bagi ibu hamil, konsumsi tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama masa kehamilan, serta pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi.

Plt Kepala Bappeda, Sulistiyowati mengatakan isu utama yang dibahas adalah program kolaboratif untuk penanganan stunting dengan alokasi dana yang memadai pada tahun 2024. Dirinya berharap program ini dapat membantu mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Pada 2024, terdapat 2.367 kasus stunting dan 2.938 keluarga berisiko stunting di Kudus. Untuk menangani masalah ini, total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp. 427.892.555.407, mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp. 92.223.516.720.

(Nrl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *