Berita DaerahBudayaJawa Tengahkudus

Musim Giling PG Rendeng Tak Bisa Pisahkan Dengan Upacara Adat Temu Nganten Tebu

Kudus//liputankudus.com – Mengawali musim giling tebu Pabrik Gula Rendeng (PG) adakan upacara adat temu pengantin tebu bertempat di halaman Pabrik turut Desa Rendeng Jl Jendral Sudirman Kudus Kota kamis (02/5/2024).

Ditemui Dwi Roso Prio ( sesepuh red) orang yang dituakan dalam pengambilan Pengantin Tebu pria dan Tebu Wanita termasuk juga perhitungan kejawennya asal Tebu Pria dan Tebu wanitanya.

“PG Rendeng ini jika punya kerja tidak pernah meninggalkan adat istiadat Jawa,seperti halnya dimulainya musim giling tahun ini,perhitungannya harus matang maka u nsur air,udara,api dan tanah,jadi benar benar pakem,” Terang Dwi Roso Prio Kepala Bagian Tanaman.

“Terhitung Lah Tebu Pria harusTebu asal dari Utara maka kita ambil Tebu dari Desa Pedawang,Tebu Wanita harus dari arah Timur maka terpilihlah Tebu dari Desa Tanjungrejo,” sambung nya meyakinkan.

“Tebu Pria kita kasih nama Bagus Wisnu Nugroho,yang artinya Dewa ketentraman yang membawa anugrah biar selalu ada ketentraman dan anugrah keberkahan sedang Tebu wanitanya kita kasih nama Roro Sekar Arum yang artinya selalu ada keharuman baniar musim giling tahun ini ada anugrah yang membawa keharuman,” pungkas Dwi meyakinkan.

Sedang Pj Bupati Kudus Hasan Chabibie dalam mengawali sambutannya membuka dengan bersholawat,

“Jangan meninggalkan adat,maka saya buka dalam memulai musim giling ini dengan bersholawat wujud atas syukur rezeki dari yang Kuasa dari langit dan bumi,” kata PJ Bupati.

“Semoga keberkahan dari tanaman tebu ini membawa berkah untuk pekerjanya petaninya,membuat harum kota Kudus karena mapan perekonomiannya sejahtetera.” Tutup Hasan Chabibie.

(Als)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *