Tanggapi Kasus Mata Minus, Yayasan Amal Mata Indonesia Berikan Baksos Pada Anak Sekolah
Kudus//liputankudus.com – Sebuah studi mengungkapkan bahwa meningkatnya penggunaan teknologi digital di kalangan anak sekolah menjadi faktor utama terjadinya peningkatan kasus mata minus. Kehidupan sehari-hari menatap gadget lebih mengasyikkan dari pada berinteraksi secara tatap muka. Tak hanya di rumah, ketika proses belajar di sekolahan juga sekarang serba digital, gangguan mata mulai dari minus, silinder, maupun gangguan mata lainnya.
Adanya gangguan mata yang semakin marak di kalangan anak sekolah, Yayasan Amal Mata Indonesia cabang Kudus mendatangi sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Kudus untuk memberikan pelayanan pemeriksaan mata secara gratis dan pembelian kacamata bersubsidi.
Bela salah satu siswa SMK Mambaul Falah, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk ikut turut serta dalam pemeriksaan kesehatan mata yang dilaksanakan oleh yayasan ini.
“Saya mengetahui penglihatan saya berkurang ketika pelajaran, ketika itu saya melihat tulisan yang ada dipapan tulis menjadi buram, dan untuk pertama kalinya saya minus sejak kelas 7 SMP,”tuturnya pada Senin (29/04/2024).
“Sehingga adanya pemeriksaan mata secara gratis ini, saya bisa mengetahui minus saya yang telah naik menjadi 6 dan 4, dan saya turut berkontribusi untuk membeli kacamata bersubsidi ini,”sambungnya.
Masih ditempat yang sama, Salma selaku pemeriksa di Yayasan Amal Mata Indonesia cabang Kudus mengatakan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan mata secara gratis dan kacamata bersubsidi ini dilaksanakan di SMK Mambaul Falah sudah melaksanakan kegiatan screening atau pemeriksaan mata awal dan untuk hari ini pemeriksaan mata lanjutan yang diikuti oleh 70 siswa.
“Untuk anak sekolah biasanya itu di bawah umur 40 tahun, penyebab terjangkit mata minus biasanya penyebabnya dari gadget, pemaksaan saraf mata, pola hidup yang tidak baik. Karena biasanya yang berumur di bawah 40 tahun terjangkit miopia atau gangguan penglihatan jauh,”ungkapnya.
Masih di tempat yang sama Wijiana Irawati selaku Koordinator Yayasan Amal Mata Indonesia, ia berharap ketika nanti anak-anak yang sudah diperiksa bisa memanfaatkan dan bersikap bijak dalam mengambil kesempatan bantuan kacamata dari yayasan kami.
“Seperti kita ketahui kalau membeli di optik ini mahal, dan program kami di sekolah untuk membantu siswa siswi yang berkontribusi kacamata dengan harga di bawah harga optik karena adanya donatur. Dan yang paling penting dari yayasan anak-anak mendapatkan penglihatan yang lebih baik.”pungkasnya dengan penuh harap.
(NRL)