Pondok Assaidiyah Berduka, 3 Santri Ditemukan Tak Bernyawa
Kudus//liputankudus.com – Santri Pondok Pesantren Assaidiyah Kirig, Mejobo, Kudus telah ditemukan tewas di area persawahan setelah pencarian sejak tadi pagi pada Jum’at (15/03/2024).
Awal mulanya 5 santri Assaidiyah yakni AR (16), IF (15), FNW (14), MAH (16), dan AF(15) naik perahu kayu dengan cara di dayung menggunakan bambu sampai jarak kurang lebih 5 km di areal persawahan Blok Krapyak Ds. Kirig Kec. Mejobo Kab. Kudus.
Namun naas perahu yang ditumpangi oleh 5 santri tersebut kelebihan muatan yang menyebabkan kepanikan dan membuat air semakin banyak masuk ke dalam perahu sehingga perahu terbalik dan para korban tercebur di areal persawahan dengan kedalaman air seringgi 2,5 meter.
Abdul Karim selaku pengurus pondok Pesantren Assaidiyah Kirig, Mejobo, Kudus memberikan klarifikasi terkait santri yang tenggelam hingga meninggal tersebut.
“Dari jumat pagi sekitar pukul 06.00 WIB lima santri yang selesai ngaji di pondok Assaidiyah bermain perahu warga ke arah sawah yang terendam air setinggi 2,5m, Namun naas perahu yang di tumpangi 5 santri tersebut terlalu banyak muatan sehingga perahu kemasukan air dan terbalik. Dua santri bisa selamat karena bisa berenang dan dua santri lainya tenggelam dan tidak tertolong, ,”tuturnya.
Karim juga menjelaskan setelah ada warga yang menolong, akhirnya warga setempat melaporkan kejadian kepasa pihak yang berwajib guna mengevakuasi para korban.
Selain itu, Sukardi selaku paman korban (AH) santri kayen pati yang meninggal akibat tenggelam menerangkan bahwasanya, dapat info dari pak moden kalau ada santri Assaidiyah yang berinisial (AH) tenggelam di persawahan desa kirig, mejobo, kudus dan kebetulan masih keponakan sukardi.
“Saya tahu kalau ini keponakan saya dari pak moden, dan saya emang sengaja larang orang tuanya datang kesini, takutnya kalau orang tuanya pingsan,”terang Sukardi selaku paman korban.
Sedangkan untuk santri yang selamat kejadian ini, belum bisa memberi tanggapan terkait kasus ini karena masih syok akibat kejadian tadi pagi.
(Nrl)